Minggu, 23-03-2025
  • Tema WP Sekolah dapat menampilkan informasi dalam text berjalan
  • Tema WP Sekolah dapat menampilkan informasi dalam text berjalan

Arti kata Zuhud

Diterbitkan : - Kategori : Arti kata Zuhud

Banyak sekali penjelasan ulama tentang makna zuhud. Umumnya mengarah
kepada makna yang hampir sama. Di sini kami sampaikan beberapa makna dari
pendapat tersebut.

Makna secara bahasa:

Zuhud menurut bahasa berarti berpaling dari sesuatu karena hinanya
sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Dalam
bahasa Arab terdapat ungkapan “syaiun zahidun” yang berarti “sesuatu yang rendah dan hina”.

Makna secara istilah:

Ibnu Taimiyah mengatakan – sebagaimana dinukil oleh muridnya, Ibnu
al-Qayyim – bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat
demi kehidupan akhirat.

Al-Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang
halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah
engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang
ada di tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak
adalah sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yang
memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran.

Zuhud Artinya meninggalkan perkara yang disukai karena mengharapkan sesuatu perkara yang lebih baik daripada itu.

Arti kata zuhud adalah tidak
ingin kepada sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah lain zuhud
adalah
berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disenangi yang bersifat
material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan
sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual/ kebahagiaan
akhirat.

Karena itu, zuhud sebetulnya bisa menjadi pakaian sekaligus perhiasan setiap Muslim, baik yang kaya ataupun yang miskin. Muslim yang kaya bisa sekaligus menjadi orang zuhud saat ia tidak disibukkan oleh kekayaannya hingga melupakan Allah SWT dan Rasul-Nya. Kekayaannya malah makin menambah ketaatan dirinya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Ia makin rajin ibadah, makin giat berdakwah, makin bersemangat dalam menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT.

Tingkatan zuhud

Ada beberapa tingkatan zuhud sesuai dengan keadaan setiap orang yang melakukannya, yaitu:

  1. Berusaha untuk hidup zuhud di dunia;
    sementara ia menghendaki (dunia tersebut), hati condong kepadanya
    dan selalu menoleh ke arahnya, akan tetapi ia berusaha melawan dan
    mencegahnya.
  2. Orang yang meninggalkan dunia dengan suka
    rela, karena di matanya dunia itu rendah dan hina, meskipun ada
    kecenderungan kepadanya. Dan ia meninggalkan dunia tersebut (untuk
    akhirat), bagaikan orang yang meninggalkan uang satu dirham untuk
    mendapatkan uang dua dirham (maksudnya balasan akhirat itu lebih besar
    daripada balasan dunia).
  3. Orang yang zuhud dan meninggalkan dunia
    dengan hati yang lapang. Ia tidak melihat bahwa dirinya
    meninggalkan sesuatu apapun. Orang seperti ini bagaikan seseorang yang
    hendak masuk ke istana raja, terhalangi oleh anjing yang menjaga
    pintu, lalu ia melemparkan sepotong roti ke arah anjing tersebut
    sehingga membuat anjing tersebut sibuk (dengan roti tadi), dan ia
    pun dapat masuk (ke istana) untuk menemui sang Raja dan mendapatkan
    kedekatan darinya. Anjing di sini diumpamakan sebagai syaitan yang
    berdiri di depan pintu (kerajaan/surga) Allah, yang menghalangi
    manusia untuk masuk ke dalamnya, sementara pintu tersebut dalam
    keadaan terbuka. Adapun roti diumpamakan sebagai dunia, maka
    barangsiapa meninggalkannya niscaya akan memperoleh kedekatan dari
    Allah.

 Sumber Referensi:
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/02/04/kunci-zuhud/
http://zuhud.wordpress.com/about-this-blog/makna-zuhud/
http://www.laskarinformasi.com/2010/12/arti-zuhud.html
http://alhafiz.net/soaljawabagama/apa-makna-zuhud-dari-pandangan-islam/

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan

Post Terkait